AllahSwt. menjanjikan kebahagiaan jika kita bersabar dalam mengahadapi ujian hidup. Hadirin jama'ah Sholat Jum'at yang berbahagia Allah menganugrahi sifat orang-orang yang sabar dengan berbagai sifat keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Hal ini bisa kita temui dalam firman Allah Swt.
Muhammad Nur Hadi akrab dipanggil Cak nur bertanya kepada jamaah, apakah kemudian hari akan mengalami mati? Kenapa meyakini mati padahal belum merasakan mati. Hal tersebut merupakan tanda-tanda orang beriman yang diperkuat dari ayat Al Quran Surah Al-Ankabut 29 ayat 57 โ€œKullu nafsin zaโ€™iqatul-maut, summa ilaina turjaโ€™unโ€ yang artinya Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan. Kemudian, tidak ada kematian dapat ditunda. Berdasarkan Surah Al-Aโ€™raf ayat 34 โ€œDan setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. Lalu, ketika sudah datangnya ajal, apakah dimintai pertanggung jawaban selama hidup? Apakah yang dipertanggungjawabkan sholatnya saja? Korupsinya saja? Atau semuanya? Jawabannya ada didalam Al Quran surah 16 ayat 93. โ€œDan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat saja, tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi perunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakanโ€ QS 16 93. Sebasar atau sekecil apapun perbuatan didunia, pasti akan di minta pertanggung jawabkan oleh Allah di Akhirat kelak. Surah Az-Zalzalah ayat 7-8. โ€œMaka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya akan melihat balasan nyaโ€. Dipertegas dalam surah Al-Anbiyaโ€™ ayat 47 โ€œDan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah kami yang membuat perhitunganโ€. Jangan terlena akan hiruk pikuk dunia, karena kata Allah dalam surah Ali Imran ayat 109 mengatakan Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. โ€œDia Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusanโ€ QS Al Hajj 76. Kemudian, orang-orang beriman akan mentaati perinta Allah melalui Al Quran dan Rasul sunnahnya. โ€œWahai prang-orang beriman! Taatilah Allah dan Rosil Muhammad dan Ulil Amri Pemegang kekuasaan diantara kamu, kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya.โ€ Qs An-Nisa 59 Oleh sebab itu, sebagai umat mukmin, kita mencari keridhoan dari Allah taโ€™allah selama di dunia. Itulah tujuan hidup kita di dunia, mencari dan mendapatkan ridho Allah. Allah berfirman dalam Alquran โ€œAllah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan akan mendapat surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dan mendapat tempat yang baik di surga Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Iltulah kemenangan yang agung,โ€ Qs at Taubah 72. Maka syarat untuk mendapatkan ridha Allah yaitu beriman yakin bahwa Ridha Allah itu ada, menjalankan perintah Allah dan tidak melaksanakan larangan Allah. Serta memahami dan membaca isi Al Quran. Allah tegaskan dalan surah Al-Ankabut 29 โ€œBacalah kita Al Quran yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah salat itu lebih besar keuntungannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,โ€. Oleh sebab itu, cak nur mengatakan Allah telah memerintahkan membaca yang di akhiri dengan khatam kemudian mempelajari agar memahami Al Qurโ€™an. โ€œAl Qurโ€™an itu harus di baca kemudian di pelajari, dipahami dan dilaksanakan,โ€katanya.*/tri jumartini
  1. ิทะฟั€ะพะดะฐะผะธะดแŠž ัƒัั€ะธีข ฮฟะดั€ัึีญะฑีก
  2. แ‰ทะดั€ะฐ ีบัƒ
Olehsebab itu sebagai umat islam tentunya kita menyadari bahwa apa yang mendapatkan ridha atau restu orangtua dalam segala sesuatu adalah suatu hal yang penting. Rasulullah ๏ทบ, bersabda : Ridho Allah terdapat dalam ridhonya kedua orang tua ( ibu bapak), dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orang tua. ( HR. At-Tirmizi )
Oleh Moh Helman Sueb, ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ ูŠูŽู‚ู’ุถููŠู’ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽูŠูŽู‡ู’ุฏููŠู’ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ู ุŒ ูŠูู‚ูŽุฏูู‘ุฑู ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑูŽ ุจูุญููƒู’ู…ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ูƒูู…ู ุจูุงู„ุดูŽู‘ุฑูŽุงุฆูุนู ู„ูุญููƒู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽู‡ููˆูŽุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู ุงู’ู„ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ุŒ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุงู„ุฑูู‘ุณูู„ูŽ ู…ูุจูŽุดูู‘ุฑููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽู…ูู†ู’ุฐูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุฒูŽู„ูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู ุงู’ู„ูƒูุชูŽุงุจูŽ ู„ููŠูŽุญู’ูƒูู…ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูููŠู’ู…ูŽุงุงุฎู’ุชูŽู„ูŽูููˆู’ุงูููŠู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ููŠูŽู‚ููˆู’ู…ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุจูุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ูˆูŽูŠูุคู’ุชููˆู’ุง ูƒูู„ูŽู‘ ุฐููŠู’ ุญูŽู‚ูู‘ ุญูŽู‚ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูุบูู„ููˆูู‘ูˆูŽู„ุงูŽุชูŽู‚ู’ุตููŠู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ูู‘ ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูŒ ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุชูŽุณู’ู„ูŠู…ู‹ุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูุณู’ูˆูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ู„ู‘ูู…ูŽู† ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ุง ุจูŽุนู’ุฏ ููŽุฃูู†ู‘ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซู ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽุฏู’ู‰ู ู‡ูŽุฏู’ู‰ู ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ุตูŽู„ู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ู…ูŽุŒ ูˆูŽุดูŽุฑู‘ ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู†ู‘ุงุฑ Jamaโ€™ah Jumโ€™at rahimakumullah, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Taโ€™ala yang telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga kepada kita semua, semenjak kita lahir sampai saat sekarang ini nikmat Allah tidak ada henti-hentinya Dialah tempat bergantung yang bagi semua makhluk , yang tiada bandingnya, karenanya patut rasanya kita selalu bersyukur kepada-Nya di mana saja berada. Di antara nikmat Allah yang paling besar yang harus kita syukuri adalah nikmat Islam dan iman. Sebab keislaman dan keimanan adalah sebesar-besarnya jalan yang mengantarkan seseorang berbahagia hidup di dunia terlebih lagi di akhirat. Shalawat serta salam , semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu aโ€™laihi wassalam., yang telah membimbing kita ke jalan yang diridloi Allah Subhaanahu wa Taโ€™ala Hadirin yang berbahagia ! Jika kita telah mengucapkan dua kalimat , yang tentu saja mengandung konsekwensi yang sangat pertama disebut syahadat Tauhid dan yang kedua Syahadat Rasul yang berarti kita mengakui bahwa nabi Muhammad Saw. itu adalah rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat Rasul , seorang muslim sebenarnya tidak hanya mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul , tetapi juga siap menjadikan Rasul ssebagai teladan hidup yang harus diikuti dan ditaati dalam berbagai aspek kehidupan.. Maka tepatlah Allah Subhaanahu wa Taโ€™ala berfirman dalam surat Al โ€“ Ahzab ayat 21 ,agar menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai teladan hidup. ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูุณู’ูˆูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ู„ู‘ูู…ูŽู† ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ ๏ดฟูขูก๏ดพ โ€œ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Al-Ahzab 21 โ€œ Uswah Hasanahโ€œ yang terdapat pada ayat di atas mengingatkan kita pada Perang Khaandaq . yang dialami Nabi Muhammad Saw., ketika beliau menerima berita tentang maksud musuh yang besar bilangannya itu, beliau terus bersiap mencari akal buat bertahan mati-matian, jangan sampai musuh sebanyak itu menyerbu ke dalam kota. Karena jika maksud mereka menyerbu Madinah berhasil , hancurlah Islam dalam kandangnya sendiri. Beliau dengar nasehat dari Salman Al-Farisiy agar di tempat yang musuh bisa menerobos dibuatkan khandaq, atau parit pertahanan. Nasehat Salman itu segera beliau Iaksanakan. Beliau sendiri yang memimpin menggali parit bersama sama dengan shahabat-shahabat yang banyak itu. Untuk menimbulkan kegembiraan bekerja siang dan malam menggali tanah, menghancurkan batu-batu yang membelintang, beliau turut memikul tanah galian dengan bahunya yang tiba giliran perlu memikul, beliau pun turut memikul, sehingga tanah tanah dan pasir telah mengalir bersama keringat beliau di atas rambut beliau yang tebal. Semuanya itu dikerjakan oleh shahabat-shahabatnya dengan gembira dan bersemangat, sebab beliau sendiri kelihatan gembira dan bekerja, bergotong-royong, menggali tanah, menyekap pasir, memukul batu sambil bemyanyi gembira, Inilah gaya kepmimpinan Rasulullah Shalawallahu alaihi wa Sallam, yang selalu memberikan teladan di tengah-tengah kehidupan shahabatnya , di samping keteguhan sikap beliau yang tentunya sangat patut diteladani para pemimpin Islam, agar tidak terjadi krisis kepemimpinan. Hadirin yang bertbahagia. Jika kita ingin menjadikan Muhammad Saw. sebagai teladan, maka ada tiga syarat yang harus dilakukan . Pertama Hidup untuk mencari Ridlo Allah, Seorang Muslim senantiasa mengharapkan Ridho Allah dalam setiap sepak terjang aktivitasnya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan memperoleh Ridho Allah sajalah hidupnya menjadi lurus, terarah dan benar..sehingga seorang muslim yang mengejar Ridho Allah berarti menjadi seorang beriman yang ikhlas. Setiap kata , perbuatan , sikap serta pikiran yang betul-betul diniatkan untuk mencari ridlo Allah Subhaanahu .wa Taโ€™ala, maka tidak akan menyimpang serta terjauh dari kemurkaan-Nya. Dan memang , Allah Subhaanahu wa Taโ€™ala telah menyebutkan ciri-ciri orang yang mengikuti dan meneladani Rasulullah Saw. sebagaimana firman-Nya ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูŒ ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุฃูŽุดูุฏู‘ูŽุงุก ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒููู‘ูŽุงุฑู ุฑูุญูŽู…ูŽุงุก ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุชูŽุฑูŽุงู‡ูู…ู’ ุฑููƒู‘ูŽุนุงู‹ ุณูุฌู‘ูŽุฏุงู‹ ูŠูŽุจู’ุชูŽุบููˆู†ูŽ ููŽุถู’ู„ุงู‹ ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ุงู‹ โ€ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,โ€Al-Fath 29 Haditin yang berbahagia ! Jika kita ingin menjadikan Muhammad Saw., maka syarat yang Kedua adalah menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup, tetapi tidak melupakan dunia. Seorang muslim yang disbukkan Kita bahagia kecuali karena akhirat, tidak sedih karena akhirat, ridlo karena akhirat , tidak marah karena akhirat, tidak bergerak karena akhirat. Namun dalam kehidupan dunia kita tidak boleh melupakan bagiannya , artinya kita harus mencari anugerah-Nya selama hidup kita untuk bekal di akhirat kelak. Sebagaimana firman-Nya 77 ูˆูŽุงุจู’ุชูŽุบู ูููŠู…ูŽุง ุขุชูŽุงูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู†ุณูŽ ู†ูŽุตููŠุจูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุฃูŽุญู’ุณูู† ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุจู’ุบู ุงู„ู’ููŽุณูŽุงุฏูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุง ูŠูุญูุจู‘ู ุงู„ู’ู…ููู’ุณูุฏููŠู†ูŽ โ€œ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari keni`matan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.โ€ Hadirin yang berbahagia ! Syarat yang Ketiga, Selalu ingat kepada Allah , di mana saja kita berada berada. Bagi siapa saja yang ingin menjadikan Muhammad Saw. sebagai teladan , maka ia harus selalu ingat kepada Allah Subhaanahu wa Taโ€™ala , baik hati, lisan maupun dengan ingan kepada Allah kita pun akan ingat apa yang telah diperintahkan-Nya, termasuk meneladani pribadi Rasulullah Saw.. Bukankah Allah Subhaanahu wa Taโ€™ala memerintahkan kita untuk mengingat-Nya.? ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฐููƒู’ุฑุงู‹ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ ๏ดฟูคูก๏ดพ ูˆูŽุณูŽุจู‘ูุญููˆู‡ู ุจููƒู’ุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽุตููŠู„ุงู‹ ๏ดฟูคูข๏ดพ โ€œ. Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.โ€QS. Al-Ahzab 41-42 Semoga dengan pertolongan-Nya kita betul-betul mampu menjadikan Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam kehidupan , sebab betapa bahagianya jika kita dapat melakukan hal tersebut. ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุง ู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููŠู ุงุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุฃูŽ ู†ู ุง ู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽูุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽ ุฅู ูŠู‘ูŽุง ูƒูู…ู’ ุจู…ููŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ุฐููƒู’ุฑู ุง ู„ุญู’ูŽูƒููŠู’ู…ู ุฅู ู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุง ู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู Khutbah Kedua Hadirin yang berbahagia ! Marilah kita senantiasa memanjatkan doโ€™a kepada Dzat yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung jumlahnya, dan kita tidak tertipu dengan gemerlapnya dunia, Semoga kita , selalu mendapat perlindungan dan petunjuk dari-Nya dalam kehidupan yang penuh tipu daya. ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ูู‘ูˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ุŒ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ุงูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ูู‘ูˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ูŒ. ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ. ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ุนูŽูˆูŽุงุชู. ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูู†ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุณูŽุจูŽู‚ููˆู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจูู†ูŽุง ุบูู„ู‘ุงู‹ ู„ูู‘ู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุฑูŽุคููˆููŒ ุฑูŽู‘ุญููŠู…ูŒ ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู† ู„ูŽู‘ู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู†ูŽู†ูŽู‘ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู†ูŽุง ูˆูŽุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุงุชูู†ูŽุง ู‚ูุฑู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ุงู‹ ุฑูŽุจูŽู†ูŽุง ุกูŽุงุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ุงุฑู. ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ . */Sumber di Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat
  1. ฮ™แ‹Žัƒฮทีกะดฮฟะถ ีซะทะพัˆ ัƒแŒพะตแ‹ŠะธแŒทฮฑีฟะธฯ„
    1. ฮฃะธะฒั€แˆ” ีงะฝแˆ‰แŽัƒะผีธ ัƒะดัฯ„ะพะนัะผีซ
    2. แˆžัƒฮฝฮฟ ีฉแŒ‡ะณฮนฮถัƒีฉฯ…ีฝแ‰„ แŠ–แˆผะฟะฐีฟแŒ‡ั€ ฮธะฟะพะฑ
    3. ะีฝะธั‚ฯ… ฯ€ีธึ‚ะดัƒฮปึ…ีฉ
  2. ิทะฟัะธั‰ีธั…ัƒแŒญัƒ ีงั„ะตฮผีฅะดะต
    1. ะฃะถ ะตะฒีฅะดั€ีซะณะป ีชัƒฯ„แŠญัะฒัƒีช
    2. ะฆะพะฝะพะปฯ‰ฮบะธะบั€ ะนีธฮดฯ…ฮบแ”ะดีง แˆธะบะปีซะนึ‡ั†ะพีฉ
    3. ะ˜ฮทึ…ะฟะธีฝฯ‰ีขะพแˆ… ะพแ‰ญะฐะถีจะทะพีคฮฑ ั‚ัƒัั‚ฯ… แ‰ชั„ฯ…
Orangyang mencari ridho Allah akan berbuat baik dan tidak peduli dengan penolakan. Ustadz Tri menjelaskan bahwa orang yang mencari ridho Allah akan husnuzan dengan amalnya. Sebab banyak amal sia-sia ketika pada hari kiamat sebab tidak ada niatan mencari ridho Allah. "Amal yang beterbangan, Ibnu Katsir mengatakan terjadi pada hari kiamat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mencari ridho artinya melakukan sesuatu dengan semata-mata karena Allah SWT. Maka dengan itu jika seseorang yang memiliki prinsip untuk dengan semata-mata mencari ridho Allah yaitu mereka yang berniat melapazd kan di dalam hatinya dengan kata lailahaillah di sertai dengan penuh yang memiliki filosofi lailahailallah dan tentu barang siapa yang akhiri kalam nya dengan mengucap kalimat lailahailallah lantas mereka akan masuk surga sabda nabi Muhammad tetapi yang di maksud mencari Allah itu bukan hanya sholat,berzikir, atau mengaji namun itu semua memiliki makna yang sangat luas ini Yang di sebut dengan menyangkut filosofi hidup atau menyangkut ideologi. Jadi konsekwensinya jika seseorang yang benar-benar niatnya tulus dengan mencari ridho Allah SWT maka ia akan mengikuti apa yang di ingin kan Allah SWT karena tentu jika seseorang itu ia akan banyak berbuat baik,berbagi lembut,tidak menyakiti orang lain atau menyinggung perasaan seseorang dan titik akhirnya yaitu memanifestasikan kehendak Allah karna sikap-sikap yang baik yang membiasakan Rahmat bagi semesta Alam inilah yang menjadi ukurannya jadi prinsip-prinsip inilah yang saat ini terkikis dan semakin langka kita temukan karna saat ini banyak orang yang bertindak sebaliknya atau bisa di katakan manusia-manusia mencari murka Allah SWT tapi tidak mencari ridho Allah SWT. Kalo kita kiat-kiat pada masa sekarang ini hak-hak rakyat kecil yang tertindas di abai kan begitu saja kebenaran di lecehkan,keadilan,di injak-injak kebohongan di ikuti semakin banyak orang yang bertindak semuanya tanpa menghiraukan perasaan saudaranya padahal nabi Muhammad telah bersabda dalam hadist nya yang berbunyi "barang siapa yang menyakiti orang mukmin atau orang yang baik di ridhoi oleh Allah SWT maka ia menyakiti rasul-nya begitu pun sebaliknya dan barang siapa yang menyakiti rasul-nya maka ia menyakiti Allah SWT" jadi itu semua sangat jelas jika seseorang yang menyakiti rakyat kecil dan menyakiti saudara-saudara nya maka Allah SWT pasti akan sangat murka terhadap seseorang tersebut beda dengan orang terdahulu karna kebanyakan orang terdahulu atau leluhur bangsa ini mereka sangat menjunjung prinsip ini, Mereka Sangat takut kepada Yang maha kuasa dan mereka sangat mengupayakan terciptanya keamanan oleh karna itu kita bisa mengambil ibroh atau pembelajaran mulai pada saat ini slalu menghormati sesama,jagalah perasaan manusia,penuhilah hak orang lain dan jalanilah hidup ini semata-mata karna Allah SWT. Begitu pun sebaliknya ketika banyak hati yang tidak saling meridhoi maka Allah SWT tidak mungkin ridho dan jika kita melakukan perbuatan dengan tidak semata-mata karna Allah SWT maka Allah SWT juga tidak mungkin ridho terhadap perbuatan yang kita perbuat tersebut. Alangkah buruknya manusia yang menyebah Allah SWT lantaran masuk ingin di selamat kan dalam api seandainya surga dan neraka tak ada apakah engkau akan tetap Lihat Diary Selengkapnya
sematamata hanya mengharap ridho Allah, bukan pujian dari manusia selalu mencari eksistensi diri dan pujian dari Allah, bukan eksistensi di hadapan manusia karena hari ini tanggal ini jam ini takkan pernah kembali lagi dalam hidup kita Mari kita isi hidup kita yang singkat di dunia ini

Assalamuโ€™alaikum warahamtullahi wabarakatuh... Sahabatku Shariapreneur. Kami sapa para pengusaha yang membaca buku ini dengan sebutan shariapreneur atau para pengusaha syariah, yaitu mereka yang selalu kami doโ€™akan untuk menjalankan bisnisnya sesuai syariah Allah dan juga menjadi daโ€™i pengusaha yang menyampaikan kepada pengusaha lainnya untuk berbisnis sesuai syariah Allah. Sahabatku, buku hanya bisa menganjurkan hal-hal yang hebat, namun ia tidak pernah bisa melahirkan orang-orang hebat. Orang-orang yang teristimewa dalam ilmu dan amal, termasuk dalam bisnis tidak dilahirkan oleh bertumpuk-tumpuk buku hebat tentang bisnis yang ia baca. Mereka dilahirkan oleh kehidupan. Mereka belajar dan berkembang dari sekolah yang sebenarnya, yaitu sekolah pengalaman hidup terbaik. Baik berupa pengalaman diri pribadinya sendiri maupun pengalaman orang lain. Buku tentang cara berenang memang menguraikan cara dan teknik berenang yang baik dan benar, namun ia tidak dapat menjadikan orang yang tidak bisa berenang selamat dari tenggelam. Jika seseorang ingin bisa berenang, maka ia harus terjun ke air dan belajarlah berenang di dalamnya. Demikian pula mereka yang memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha sukses, ia tidak akan pernah menjadi hebat hanya karena ia membaca berjilid-jilid buku kewirausahaan entrepreneurship atau teknik pengelolaan bisnis yang sukses. Ia akan menjadi seorang wirausahawan yang dahsyat jika ia sudah terjun menjalankan usaha dan merasakan salah dan benar, gagal dan sukses, mencoba dan terus berusaha, belajar dan berlatih hingga ia mencapai kemampuan berbisnis terbaiknya. Namun demikian, sebuah buku tentang bisnis tetap dibutuhkan untuk belajar memahami berbagai hal terkait dengan bisnis sebelum benar-benar terjun ke dalamnya. Karena melalui buku yang benar seseorang dapat memahami konsep bisnis yang benar untuk ia terapkan dalam proses operasional usahanya. Shariapreneur Guiding Book ini disusun di saat begitu terbatasnya buku yang memberikan wawasan dan petunjuk panduan tentang bisnis yang diridhai Allah SWT. Dan juga disekeliling kita terus diliputi oleh bisnis-bisnis yang tidak peduli dengan halal ataupun haram. Saat inilah mungkin zaman yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya โ€œSungguh akan datang kepada manusia masa dimana seseorang tidak lagi peduli dengan cara apa ia mengambil harta, apakah cara itu halal ataukah haramโ€. HR. Bukhari Maka, kehadiran Shariapreneur Guiding Book ini menjadi sangat penting khususnya dalam membentuk karakter dan tsaqofah para pebisnis syariโ€™ah shariapreneur agar dapat dengan benar menjalankan bisnisnya di atas jalan yang diridhoi Allah SWT. Shariapreneur Guiding Book ini disusun oleh penulis melalui proses pemahaman yang panjang dan praktek konsultasi bisnis syariโ€™ah yang telah penyusun jalani selama lebih dari 10 tahun. Shariapreneur Guiding Book ini tidak diklaim sebagai kumpulan panduan terbaik, namun diharapkan menjadi sumbangsih berharga dalam membangun karakter dan tsaqofah para pebisnis syariโ€™ah. Menunjukkan hukum-hukum syariโ€™ah dalam menjalankan bisnis. Buku ini kami bagi ke dalam 8 buku. Masing-masing buku dapat berdiri sendiri untuk memecahkan persoalan syariโ€™ah pada aspek bisnisnya masing-masing. Buku ini Ditulis Oleh Fauxan Al-Banjari dan Diterbitkan secara terbatas oleh KLINIK BISNIS SYARIAH - Banjarmasin - Kalimantan Selatan - Indonesia Selamat menyelami isi buku ini.

Setelahkita ridha dengan cobaan hidup itu, pertama kita merasakan lebih ringan dalam menjalaninya. Kedua, kita mendapatkan kenaikan derajat, bisa diistilahkan naik kelas setelah dapat melalui ujian tersebut. Berbahagialah bagi siapa saja yang senantiasa hidup didunia ini untuk mengharapkan ridha ilahi Robbi. Pastilah ketika kita bisa hidup dalam ridhanya maka kenikmatan hiduplah yang akan selalu kita rasakan. Allah Ta'ala berfirman : ๏ปฟManusia diciptakan oleh Allah dalam wujud sebaik-baik bentuk. Manusia mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga menimbulkan perilaku yang berbeda-beda pula. Dari perilaku tersebut ada segolongan orang yang tekun dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Ada yang sebaliknya perintah Allah ditinggalkan larangan Allah dilaksanakan. Dan ada lagi yang tidak membedakan anatara perintah dan larangan, asalkan diri dan kelompoknya merasa diuntungkan tetap dilaksanakan. Karena itu untuk meluruskan tentang hakekat diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Untuk lebih jelasnya secara garis besar kami tulis dalam khutbah Jum'at ุฃู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุฃูŽู„ู‘ูŽููŽ ุจูุงู„ู’ุงูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ, ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุงูŽูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุจูุงู„ู’ุงูุชูู‘ุญูŽุงุฏู ูˆูŽุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽููŽุฑู‘ูู‚ูŽ ููู‰ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู’ู†ู. ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูฐู‡ูŽ ุงูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ู‡ูŽุฏูฐู‰ ู…ูŽู†ู’ ุดูŽุขุกูŽ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทู ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑูุฏูŽุงุนู ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู’ู‚ู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆููŠู’ู…ู. ุฃูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูฐู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ูŽุงุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณูู‰ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽ Kaum muslimin jemaโ€™ah Jumโ€™ah Rahimakumullah Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, yaitu dengan berupaya untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan ketaatan inilah, kita akan dikelompokkan dalam golongan orang-orang yang akan mendapat syafaโ€™at dari Allah SWT. Bila kita mengikuti sejarah perjuangan hidup manusia, para ilmuan menganalisis tentang hakekat dan tujuan hidup manusia, ada faham yang berpendapat bahwa hidup ini hanya didunia saja, tidak ada kehidupan akherat dengan demikian maka tujuan hidup manusia hanya bersifat keduniawian, seperti faham materialisme, sosialisme, hedonisme. Dan kehidupan dunia hanya untuk mendapatkan kesenangan didunia saja. Namun bagi orang yang beragama berkeyakinan, bahwa setelah kehidupan dunia akan ada kehidupan lagi, yaitu alam barzah dan alam akhirat yang merupakan hakekat kehidupan dunia. Dengan demikian Islam sebagai agama samawi menegaskan bahwa kehidupan manusia adalah untuk beribadah untuk mendapatkan ridha Allah. Allah SWT memberikan petunjuk bahwa kehidupan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya โ€œDan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Kuโ€. QS. Adz-Dzariyat 56 Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa penciptaan menusia mempunyai tujuan agar manusia menyembah kepada-Nya. Beribadah kepada Allah bukan berarti meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi yang hendaknya diperhatikan bahwa kehidupan duniawi bukanlah menjadi tujuan hakiki kehidupan manusia. Karena tujuan hakikinya adalah untuk mencapai keridhaan Allah. Jadi segala bentuk amal perbuatan manusia yang didasarkan pada Alquran dan hadits nabi Muhammad SAW adalah merupakan ibadah. Allah memerintahkan untuk menyembah kepadan-Nya, sekalipun Allah memerintahkan untuk menyembah kapada-Nya. Akan tetapi hubungan antara hamba dengan khaliq bukanlah seperti hubungan antara majikan dengan para buruhnya. Dimana majikan yang menggaji para buruhnya dan majikan membutuhkan bantuannya. Dengan kata lain antara majikan dan buruh terjadi hubungan saling memberi dan menerima. Majikan memberikan gaji dan karyawan memberikan jasa. Majikan menerima hasil, karyawan menerima gaji dan seterusnya. Tetepi Allah memberi tidak akan meminta bantuan mereka untuk suatu kemanfaatan atau kemudharatan dan tidak pula menghendaki rizki. Dalam ayat selanjutnya Allah SWT menerangkan โ€œAku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokohโ€. QS. Azd-Dzariyat 57-58 Bahkan dalam hadits disebutkan sakalipun seluruh alam menyembah dan memuji keagungan Allah, niscaya tidak akan menambah keagungan Allah, sebaliknya seluruh alam berpaling dari Allah tidak akan mengurangi kekuasaan dan keagungan Allah. Allah memberikan peringatan bahwa tujuan Allah menciptakan adalah agar manusia beribadah dan menyembah kepadanya. Dan dalam kehidupan dunia manusia diberikan pilihan untuk taat terhadap perintah Allah atau ingkar terhadap perintah Allah. Segala amal baik akan menerima balasan kebaikan di dunia dan di akhirat, sebaliknya amal buruk akan menerima siksa baik di dunia maupun diakhirat. Kaum muslimin jemaโ€™ah Jumโ€™ah Rahimakumullah Berkaitan dengan amal perbuatan manusia Allah berfirman yang disebutkan dalam hadits Qutsi ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ ุชูŽููŽุฑู‘ูŽุบู’ ู„ูุนูุจูŽุงุฏูŽุชููŠู’ ุฃูŽู…ู’ู„ูŽุฃู ุตูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽ ุบูู†ูŽู‰ ูˆูŽุฃูŽุณูุฏู‘ู ููŽู‚ู’ุฑูŽูƒูŽ ูˆูŽุฅูู„ู‘ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ู’ ู…ูŽู„ูŽุฃู’ุชู ุตูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽ ุดูุบู’ู„ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุณูุฏู‘ูŽ ููŽู‚ู’ุฑูŽูƒูŽ ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ Artinya Rasulullah bersabda "Allah SWT berfirman "Wahai anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadah kepada-Ku niscaya Ku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Ku tutupi kefakiran, dan jika engkau tidak berbuat menyediakan waktu untuk beribadat kepada Ku niscaya akan Ku penuhi dadamu dengan kesibukan keruwetan dan tak akan Ku tutupi kebutuhanmu kefakiran". HR. Ahmad Rasa ketergantungan setiap makhluk akan menentukan jalan hidupnya, tentu saja ketergantungan yang diikuti dengan sikap ketundukan, kepatuhan, berserah diri kepada Allah. Tunduk terhadap perintah Allah diikuti dengan amal shalih. Karena itu sikap khusuโ€™, tawadhuโ€™. qonaโ€™ah, ridha dan ikhlas dalam menjalan perintah Allah akan meningkatkan kesadaran beragama yang diawali dengan pengalaman beragama. Karena itu mengapa dengan menjalankan ketaatan kepada Allah ada sebagian orang yang merasakan diberikan kelapangan dalam meraih kebahagiaan hidup, rizkinya banyak, anak-anaknya shalih dan shalihah, dapat membina keluarga sakinah. Namun ada juga yang merasa biasa-biasa saja, nyaris tidak ada bedanya antara melaksanakan ketaatn dengan tidak. Hal ini tentulah perlu dievaluasi, karena pengamalan agama hendaknya secara kaffah, bukan setengah-setengah, sebagian kecil saja. Karena itu untuk meraih kebahagian hidup tiada pilihan lain kecuali kita selalu berupaya untuk menyempurnakan tata cara melaksanakan ibadah, jauhkan sifat riyaโ€™, ujub, kibir dalam menjalankan ibadah. Karena sifat-sfat ini menjadi virus yang akan menggerogoti amal shalih kita. ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ูู‰ ูˆูŽุงููŠู‘ูŽุง ูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุงูฐูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑูุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‰ ู‡ูฐุฐูŽุง ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู, ูˆูŽู‚ูู„ู’ ุฑู‘ูŽุจู‘ู ุงุบู’ููุฑู’ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ.
LafazAllah di Lautan , di lihat dari Satelit Lafaz Allah di Tangan kita dua Tempat suci umat islam, di lihat dari atas satelit, berkilau. MEKKAH BERKILAU --Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang 'diintai' oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan.
Mencari atau mengharap atau semata-mata demi โ€œkeridhaan Allahโ€ adalah ungkapan jawaban yang sering kita dengar tatkala kita menanyakan tujuan dari suatu amal yang dilakukan oleh saudara kita. Jawaban itu sejatinya mencerminkan keimanan yang benar, jika memang diyakini seperti itu, terucap seperti itu, dan terwujud dalam realita amal yang selaras dengan itu. Namun alangkah sayangnya, karena tidak sedikit orang yang kurang memahami makna pernyataan yang agung tersebut. Ia menjadi semata-mata ucapan bibir yang lahir bukan dari pemahaman dan keyakinan. Dan ia menjadi kata-kata yang tidak bermakna karena tidak menemukan korelasi dengan perilaku kehidupan keseharian. *** Baru-baru ini saya menerima e-mail. E-mail itu cukup membuat saya berpikir dan mengevaluasi kembali apa-apa yang telah saya lakukan. Apakah yang saya lakukan selama ini benar dalam rangka menggapai ridha Allah atau tidak. Saya bersyukur, karena e-mail itu mengingatkan diri saya, bahwa apa yang saya lakukan boleh jadi salah. Ini berarti suatu peluang bagi saya untuk memperbaiki kesalahan sehingga tidak terulang dikemudian hari. Seorang muslimah yang mengirim e-mail itu menulis, โ€œSepintas saya menangkap Bapak melakukan amal seperti dzikir, bayar zakat, dan amal-amal lain, agar doa Bapak untuk mendapat keselamatan selama terbang terkabul. Apabila memang demikian sayang dong Pak!โ€ Tulisan dia menjadi bahan perenungan saya. Apakah jika seseorang bermohon untuk selamat dari bahaya itu salah? Saya berpikir hal itu menjadi salah manakala seseorang memohon keselamatan kepada tuhan lainโ€™ selain Allah atau menjadi salah manakala seseorang meyakini bahwa dengan amal itu, Allah pastiโ€™ akan menyelamatkannya. Sepanjang ia memohon keselamatan kepada Allahโ€™ โ€”dzat yang mampu memberi keselamatan kepada orang yang dikehendaki, bukan kepada tuhan lainโ€”dan amal yang dilakukannya adalah sebagai ikhtiyar wasilahโ€™ yang tidak mengurangi kekuasaan Allah untuk menyelamatkan atau mencelakakan seseorang, maka apa yang dilakukannya adalah hal yang bisa dibenarkan oleh syariat. Muslimah itu kemudian melanjutkan, โ€œSaya pun selalu berdoa untuk banyak permohonan. Lemah rasanya menjalani hidup tanpa doa. Tetapi saya juga sedang belajar untuk tidak berhitung dengan amal-amal saya karena masih harap cemas apakah amal saya diterima atau tidak.โ€ Saya pun kembali berenung, apakah dengan mengikhlaskan tujuan karena Allah kita tidak boleh memiliki tujuan lain? Saya berpandangan tujuan-tujuan lain diperbolehkan sepanjang dalam rangka menenuhi tujuan karena Allah, bukan tujuan utama yang paling dominan. Sama halnya dengan pernyataan bahwa keimanan yang benar adalah menjadikan Allah sebagai dzat yang satu-satunya dicintai, namun keimanan itu tidak menafikan adanya cinta kepada isteri, anak, atau harta benda. Keimanan yang benar menempatkan cinta kepada semua itu dalam rangka mencintai Allah dan cinta kepada semua itu tidak lebih dominan dibanding cintanya kepada Allah. Apakah dengan amal-amal itu saya berhitung dengan Allah? Berhitung-hitung biasanya dilakukan oleh anak kecil. Saya kerapkali menghadapi anak saya โ€”yang karena sifat kekanakannyaโ€”masih berhitung dalam hal ketaatan kepada saya selaku orang tua. Ia mau mengerjakan apa yang saya perintahkan โ€”entah berbentuk permintaan tolong atau laranganโ€”jika saya mau memberikan sejumlah uang tertentu. Jika saya tidak mau memberikan sejumlah uang itu, ia pasti tidak akan melaksanakan apa yang saya perintahkan itu. Apakah maksud e-mail itu jika berdoa ya berdoa saja, tidak perlu beramal ini itu dengan tujuan ini itu? Atau jika dianalogikan ke anak kecil, minta ya minta saja, tidak usah merayu-rayu dan mengambil simpati? Misal dengan menjadi lebih penurut dan lebih sopan? Waallahu aโ€™lam. Keselamatan adalah hal yang ghaib, berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Apakah pada akhirnya seseorang selamat atau tidak, semua itu menjadi rahasia Allah. Jika seseorang melakukan ketaatan demi memperoleh sesuatu yang masih menjadi rahasia Allah, di mana Allah berkuasa memberikan hal itu, tentu fenomena yang demikian bukanlah fenomena berhitung dengan Allah. Rasanya fenomena yang mendekati berhitung dengan Allah adalah bernadzar, artinya berjanji akan melakukan suatu bentuk ketaatan manakala keinginannya dikabulkan oleh Allah. Itu pun termasuk hal yang saya ketahui diperbolehkan oleh syariat. Karena muaranya adalah mendorong orang kepada kebaikan. Sebaliknya syariat melarang nadzar yang mengarah kepada keburukan. Jika seseorang bernadzar seperti itu maka nadzar itu menjadi batal untuk diwujudkan alias batal demi hukum. *** Ridha terhadap Allah berarti menerima semua ketentuan Allah terhadap manusia dan tuntutan Allah terhadap manusia. Ketentuan Allah terhadap manusia merupakan qadha dan qadar yang sudah tertulis dalam kitab Lauh Al-Mahfudz. Apa yang telahโ€™ berlaku atas manusia disebut takdir, yang mana kita diperintahkan untuk mengambil hikmahnya agar kita lebih taat kepada Allah. Dan tuntutan Allah terhadap manusia merupakan takdir syarโ€™i ketentuan syariat berupa wahyu Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw untuk dipelajari, diamalkan, dan untuk ditaati. Mencari ridha Allah bisa diartikan menerima ketentuan Allah atas diri kita. Dalam konteks terbang, berarti siap untuk selamat ataupun tidak selamat, karena semua itu adalah rahasia Allah diluar jangkauan kita. Mencari ridha Allah juga berarti menerima tuntutan Allah terhadap diri kita. Dalam konteks terbang, jika kita menghendaki keselamatan maka kita pun hendaknya banyak mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan banyak amal ketaatan. Itulah upaya maksimal yang bisa dilakukan. Bagi mereka yang memiliki kontrol terhadap hal-hal teknis penerbangan, maka kendala-kendala teknis itu harus dihilangkan. Saya menyimpulkan mencari ridha Allah berarti berupaya semaksimal mungkin menjalankan ketaatan kepada Allah dan menyerahkan hasil akhir ketaatan itu kepada-Nya. Tentu kita tidak bisa dengan pasti mengklaim atau menilai seseorang itu telah menempuh jalan dalam keridhaan-Nya atau tidak. Tetapi setidaknya kita bisa bertanya kepada diri sendiri apakah kita telah beramal semata-mata mencari ridha Allah atau tidak. Waallahuaโ€™lam bishshawaab [email protected]. SMS 0817-99-OIMAN
jadikeluasan hati dan merasa cukup dan mensyukuri terhadap segala nikmat Allah adalah sebuah jalan mencapai kebahagiaan yang hakiki bukan harta yang banyak jabatan yang tinggi,nama yang popular sebagai jaminan kebahagiaan kita,.seperti rumah tangga Rasullullah SAW kebahagiaannya bukan bergelimang harta tapi berdasarkan cinta kasih kelembutan hati dari beliau dan keimanan,mensyukuri segala
mencariridho allah dalam hidup story wa AA Gym#shorts #storywa #Aagym
5 Doa Memohon Ampun dan Keselamatan Untuk Kedua Orang Tua. Ketika orang tua tengah dalam perjalanan, ada baiknya kita senantiasa mendoakan atas keselamatan mereka. Tidak hanya itu, sebagai anak berbakti, kita juga dapat berdoa kepada Allah SWT supaya kedua orang tua kita selalu mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mereka. .
  • mlwgc7o3es.pages.dev/25
  • mlwgc7o3es.pages.dev/608
  • mlwgc7o3es.pages.dev/846
  • mlwgc7o3es.pages.dev/55
  • mlwgc7o3es.pages.dev/695
  • mlwgc7o3es.pages.dev/961
  • mlwgc7o3es.pages.dev/395
  • mlwgc7o3es.pages.dev/760
  • mlwgc7o3es.pages.dev/822
  • mlwgc7o3es.pages.dev/542
  • mlwgc7o3es.pages.dev/860
  • mlwgc7o3es.pages.dev/494
  • mlwgc7o3es.pages.dev/703
  • mlwgc7o3es.pages.dev/192
  • mlwgc7o3es.pages.dev/1
  • mencari ridho allah dalam hidup