5 Bagian penting resensi sebuah buku – Apa itu resensi buku? Jawaban pertanyaan ini harus paham terlebih dulu sebelum melakukan resensi terhadap sebuah buku. Oke broo, resensi buku adalah kegiatan bersifat ilmiah berupa pertimbangan, tanggapan, ulasan dan penilaian terhadap sebuah buku. Ilustrasi gambar mungkin memberikan tugas kepada siswa untuk meresensi sebuah buku bacaan fiksi maupun non jarang murid mengalami kesulitan dalam membuat tugas resensi buku dari penyebab kesulitan meresensi buku, kali ini saya akan membahas bagian-bagian penting resensi sebuah meresensi isi sebuah buku, ada bagian-bagian tertentu yang perlu diberikan tanggapan dan hal ini, bagi siswa di sekolah ada 5 bagian penting dalam meresensi isi sebuah buku. Bagian-bagian itulah yang akan saya ulas kali ini, yang telah saya rangkum dibawah ini fisik buku Bagian fisik buku dikemukakan pada bagian awal resensi. Hal-hal yang dicantumkan pada bagian fisik buku mencakup judul, penulis/editor, penerjemah jika buku terjemahan, penerbit, tebal buku bagian awal + bagian inti. isi buku Ulasan isi buku mencakup hal-hal penulisan buku Tujuan penulisan buku terdapat pada bagian kata pengantar atau terdapat pada bagian pendahuluan umum Isi umum buku terdapat pada daftar isi dan pendahuluan kualitas isi Kualitas isi buku disampaikan dengan membandingkannya dengan buku lain, baik yang ditulis oleh pengarang yang sama maupun pengarang lain. Bahasa buku diulas dalam resensi karena berhubungan dengan pemahaman terhadap isi buku merupakan media untuk menyampaikan pesan. Oleh sebab itu, bahasa menjadi salah satu unsur penting dalam resensi sebuah buku. Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara pengaturan ide buku diulas dari segi kepaduan, urutan dan lain-lainnya. Latar belakang penulis juga menjadi sorotan penting, terutama latar belakang pengetahuan dan kreativitas penulis. Perlu diingat, bahwa tidak semua aspek atau bagian buku diulas oleh aspek yang diulas umumnya dibatasi pada bagian yang menarik atau menonjol dan menurut pertimbangan si penulis resensi. Untuk itu, penulis juga membandingkannya dengan pengarang dan buku yang sejenis. *Penulis Denis Pahlevi
SoalSoal Latihan, Soal SD Berikut Bisa Juga digunakan dalam Penilaian Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahunan. Kumpulan Soal bank soal sd kelas 2 kurikulum 2013, Soal buku bank soal sd, Bank soal sd kelas 6, latihan soal sd kls 1 dan Masih Banyak Lagi Soal Latihan Untuk SD Tematik. Soal Penilaian Akhir Tahunan Dibawah ini adalah Soal yaitu Soal PAT PLH Kelas 4 Semester 2
67% found this document useful 12 votes17K views21 pagesOriginal TitleSOAL © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 12 votes17K views21 pagesSoal ResensiOriginal TitleSOAL to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Caramelakukan penilaian status gizi. Hasil tes darah bisa digunakan dalam penilaian gizi. Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status gizi, yakni secara langsung maupun tidak langsung. 1. Penilaian status gizi secara langsung. Penilaian gizi secara langsung ini juga terbagi lagi menjadi beberapa cara, yaitu sebagai berikut ini. Penilaian terhadap buku dilakukan pada bagian berikut,kecuali.. dan kreativitas penulisan ide dan tulisan yang digunakan wajah buku layout buku bukuMaaf kalo salah!! JawabanPenjelasanD. penerbit buku 7 Kesimpulan. "Berdasarkan dari keungglan dan kelemahan cerpen diatas, sebagai perensensi suatu bacaan menilai cerpen atau bacaan ini layak untuk di publikasikan di masyarakat.". Demikian Penjelasan Materi Tentang Resensi Adalah: Pengertian, Pengertian Resensi Menurut Para Ahli, Jenis, Faktor, Tujuan, Manfaat, Unsur, Langkah, BagianPengertian Review Buku Cara Membuat Review Buku1. Menuliskan Identitas Buku2. Baca Daftar Isi & Sinopsis3. Baca Bukunya4. Ungkapkan Apa Yang Kamu Sukai Dari Isi Buku5. Sampaikan Teknik Penulis Dalam Menuliskan Buku6. Beri Penilaian7. Membuat KesimpulanContoh Review Buku Contoh review buku dapat dijadikan pembelajaran menulis resensi buku. Terutama buat Anda yang belum pernah menulis resensi buku sama sekali nih. Biasanya saat mencari tahu cara membuat review buku, yang ada di internet, kebanyakan teorinya. Nah, pada kali ini kita akan intip langsung cara membuat review buku disertai contoh review buku. Daripada berlama-lama, yuks kita simak ulasannya sebagai berikut. Pengertian Review Buku review buku atau yang lebih familiar dengan menulis deskripsi atau mengevaluasi isi buku tersebut. Namanya juga review, orang yang menilai atau mengevaluasi buku tersebut. Dengan kata lain, tugas seorang review buku adalah menjelaskan isi buku secara keseluruhan, termasuk mengomentari masalah kelemahan dan kelebihan dari isi buku. Sebenarnya tidak hanya itu saja sih. Terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh preview. Apa saja sih? Kita ulas di sub bab di Cara Membuat Review Buku berikut ini. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] Cara Membuat Review Buku Jika tadi sudah diulas sedikit tentang apa sih review buku itu? Nah, ada beberapa cara yang perlu digaris bawahi. Oh iya, cara di bawah ini hanya cara secara umum. Bagi mereview buku yang sudah terbiasa menulis, mereka memiliki cara dan teori penulisan yang berbeda. Sebelum memperlihatkan contoh review buku, langsung saja kita intip langkah-langkah membuat review buku di bawah ini. 1. Menuliskan Identitas Buku Jika kamu melihat contoh review buku di bagian bawah, terdapat identitas buku. Unsur identitas yang perlu ditulis dalam meresensi buku meliputi a. Judul Buku Jangan lupa untuk menuliskan judul asli dari buku yang diresensi, karena banyak judul buku yang mengangkat tema yang sama. b. Pengarang Menuliskan nama pengarang buku yang diresensi. Beberapa kasus, nama yang sudah familiar lebih banyak dilirik oleh penggemarnya. Sebaliknya, penulis yang kurang familiar, tidak begitu mendapatkan perhatian. Yah, walaupun ini bukan jaminan buku akan dilirik atau tidak. c. Kategori Kategorisasi buku terkadang perlu dicantumkan, untuk memudahkan pembaca buku tersebut masuk ke dalam kategorisasi apa. Karena banyak loh kasus yang dari judul buku seperti buku motivasi, saat dibaca isinya jauh dari buku motivasi. d. ISBN Jika diperhatikan di contoh review buku, di sana juga ada yang namannya ISBN. ISBN penting karena berupa kode yang memudahkan dalam proses distribusi. e. Ukuran Apakah harus menuliskan ukuran buku? Jawabannya harus. Ukuran buku akan memudahkan dalam menganalisis besaran buku aslinya. Cara efektif memudahkan calon pembeli memperkirakan standar harga buku hanya dengan ketebalan halaman. f. Halaman Termasuk masalah halaman, juga penting dan wajib dituliskan dalam data review buku. Kenapa? Karena jika tidak dicantumkan berapa halamannya, maka akan menimbulkan pertanyaan. Fungsinya sebenarnya sama dengan ukuran buku, untuk memberikan gambaran ketebalan buku. g. Harga Harga juga sangat penting dicantumkan. Karena jika harganya mahal orang akan berpikir dua kali. Sebaliknya, jika harga mahal namun ketebalannya banyak, orang pun tidak akan ragu-ragu untuk membelinya. h. Tahun Terbit Di contoh review buku terdapat tahun terbit. Fungsinya untuk menunjukan bahwa buku tersebut adalah buku baru. Jika tidak dicantumkan tahun terbitnya kapan, khawatirnya itu buku terbitan tahun yang sudah berlalu. Itulah beberapa identitas buku yang wajib ditulis setiap kali melakukan review buku. Anda bisa lihat di lembar contoh review buku di bawah. 2. Baca Daftar Isi & Sinopsis Penting juga seorang reviewer membaca daftar isi dan bagian sinopsis buku. Dua bagian ini adalah rahasia membaca cepat untuk mengetahui garis besar isi yang akan dibahas. Meskipun sudah tahu garis besar yang akan dibahas, tetap prioritaskan untuk membaca semua isi buku sebelum menulis review. 3. Baca Bukunya Memang menulis review buku tidak semudah ketika kita melihat contoh review buku. Karena demi bisa melahirkan review buku, Anda harus membaca bukunya terlebih dahulu. Seorang editor review buku lebih tajam melihat kita mereview dengan cara membaca dan tidak membaca. Nah, untuk menghindari hal-hal seperti ini penting banget buat Anda untuk membaca dulu seluruh isi buku. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Beda loh, reviewer yang membaca buku dan tidak. Setidaknya akan terlihat dari tingkat penghayatan isi review. Pihak penulis buku pun juga tahu mana reviewer yang membaca bukunya dengan yang tidak. Karena pasti akan terlihat dari review buku. 4. Ungkapkan Apa Yang Kamu Sukai Dari Isi Buku Jika kamu perhatikan di contoh review buku, di sana ada sisi kelemahan dan kelebihan dari buku yang direview. Jika konteks review buku kamu untuk kompetisi wajib mencantumkan kesan atau apa yang kamu sukai dari isi buku yang Anda reviews. Termasuk menuliskan kekurangan dari buku. Oh iya, meskipun perlu menuliskan kelemahan dari isi buku yang diresensi, jangan terlalu berlebihan mengulas sisi kelemahannya. JIka bisa, sisi kelemahan yang ada di cari-cari sisi positifnya. Agar tidak terkesan menjatuhkan isi buku. Kita harus ingat bahwa preview buku juga seorang marketing buku, yang memasarkan buku yang ditulis. Jadi prinsipnya jika ingin menjatuhkan, jangan lupa untuk menjunjung kembali. Itulah rahasia dari review buku agar lolos lomba atau lolos seleksi redaksi. 5. Sampaikan Teknik Penulis Dalam Menuliskan Buku Jika diperhatikan secara jeli, di contoh review buku penting banget untuk menyampaikan teknik penulis buku dalam menyampaikan gagasannya. Jadi tidak ada salahnya jika Anda ingin membeberkan tentang alur dan gaya bahasa yang digunakan penulis, sah-sah saja. Boleh despoiler sedikit. Fungsinya hanya agar memberikan rasa penasaran calon pembaca dan akhirnya tertarik ingin membaca buku tersebut secara langsung. 6. Beri Penilaian Namannya juga seorang review buku, maka wajib hukumnya buat memberikan penilaian terhadap buku tersebut. Bagaimana jika ragu saat memberikan penilaian? Ingat apa yang kamu suarakan adalah bentuk penilaian terhadap buku. Setiap penilaian yang bersifat pendapat, tidak ada kebenaran mutlak. Semua pendapat adalah benar, karena memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda-beda. 7. Membuat Kesimpulan Bagian akhir, barulah membuat kesimpulan dari hasil review yang sudah dilakukan. Cukup buat kesimpulan yang singkat, padat dan jelas. Karena dalam mereview buku, umumnya diberi batasan minimal katanya. Jumlah berapa kata dalam satu review, tentu saja setiap penyelenggara memiliki aturannya sendiri-sendiri. Aturan jumlah kata untuk lomba akan berbeda dengan aturan jumlah kata untuk keperluan surat kabar, majalah ataupun portal website. Baca Juga Cara Memulai Menulis Novel Cara Menjadi Penulis Novel dan Buku 21 Jenis Novel Berdasarkan Genre Tips Sederhana Cara Membuat Buku Novel Contoh Review Buku Setelah mengetahui cara membuat review, berikut ada dua contoh review buku yang pernah saya tulis dan pernah dipublikasikan . 1. Contoh Review Buku 1 Hidup Sehat Dengan Cara Mengetahui Penyakit Menular & Tidak Menular Judul buku Pos Pembinaan Terpadu Penyakit tidak menular Pengarang Yandrizal, dkk Kategori Buku Referensi Bidang Ilmu Kesehatan ISBN 978-602-401-900-6 Ukuran 14×20 cm Halaman viii, 51 hlm Harga Rp. Tahun Terbit 2017 Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular Posbindu PTM karya Yandrizal dan kawan-kawan merupakan buku yang diharapkan mampu mewujudkan peran serta masyrakat dalam kegiatan deteksi dini. Jadi buku ini mengedukasi masyarakat bagaimana cara menyikapi dan melakukan pemantauan terhadap faktor risiko penyakit menular secara mandiri dan berkesinambungan. Belakangan ini banyak masyarakat hidup serba cepat. Sehingga banyak orang yang tidak mempedulikan faktor terjadinya risiko PTM. Apalai PTM ini salah satu penyakit yang tidak memperlihatkan gejala. BUku setebal 51 halaman ini sangat direkomendasikan untuk di baca. Di buku ini penulis akan memaparkan tujuan dan peranan stakeholder pada proses pembentukan, persiapan pelaksanaan, monitoring evaluasi untuk meningkatkan pengetahuan. Sebenarnya tidak hanya meningkatkan dan membentuk secara persiapan pelaksanaan saja, tetapi juga membentuk sikap, perilaku masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Bagaimanapun juga, faktor risiko dan kemungkinan yang terjadi di dalam tubuh kita mengintai. Kelebihan buku ini menjelaskan tujuan tujuan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular, yaitu untuk menggerakan peran stakeholder dalam upaya meningkatkan kesadaran untuk masyarakat. Sehingga masyarakat memiliki kesadaran diri untuk melakukan pemeriksaan secara dini dan mulai hidup dengan cara sehat. Ada upaya pencegahan dan mengendalikan faktor risiko penyakit itu lebih penting. Di halaman 9, kita akan diajak cara melakukan identifikasi penyakit tidak menular itu seperti apa dan bagaimana. Salah satunya dengan menerapkan hidup sehat. Menurut WHO 2011 kategori penyakit tidak menular adalah penyakit kardiovaskuler yang meliputi jantung dan stroke. Ada pula penyakit lain seperti kanker, diabetes dan penyakit pernapasan kronis. Meskipun beberapa penyakit tersebut tidak menular, tetap saja cikal bakal lahirnya penyakit-penyakit tersebut karena beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah diat tidak sehat, kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan dan minuman dari alkohol hingga karena kurangnya aktivitas fisik. Penyakit tidak menular dapat diartikan sebagai kondisi kronis yang tidak dihasilkan dari proses infeksi dank arena tidak menular. Bisa juga karena penyakit tersebut memiliki perjalanan panjang, yang tidak sembuh secara spontan. Masih mengacu pada WHO bahwa karakteristik penyakit tidak menular dipengaruhi oleh penyebab, faktor risiko, periode latin yang panjang, asal tidak menular, penyakit berkepanjangan dan karena terjadi gangguan fungsional atau cacat. Buku yang diterbitkan di tahun 2017 ini pun juga akan mempelajari tentang bagaimana sih cara membentuk pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular. Sayangnya buku ini dari cara penyampaian masih terkesan kaku dan formal. Meskipun demikian, dari segi tips, dan ilmu yang dibagikan sangat membukakan pandangan kita. 2. Contoh Review Buku 2 Ingin Hidup Sehat? Kuasai Ilmu Ekonomi Pangan dan Gizi Di Sini Judul Buku Ekonomi pangan dan gizi Pengarang Nanik Rustanti ISBN 978-602-401-144-4 Ukuran cm Halaman xviii, 194 hlm Harga Rp. Tahun Terbit 2015 Ingin menjadi seorang ahli gizi? Ternyata menjadi seorang ahli gizi bukanlah hal gampang loh. Karena ada ilmu tersendiri. Sampai-sampai ada jurusan khusus yang mempelajari ilmu satu ini nih. Salah satu bukunya karya Ninik Rustanti, Buku setebal 194 tidak hanya mengulas perkembangan ekonomi pangan dan gizinya saja loh. Tetapi juga akan mengulas sistemnya. Jadi buat kamu nih, yang tertarik ingin mendapatkan buku ini, pastinya penasaran ingin melihat ulasan lebih lengkapnya bukan. Langsung saja, cekidot. Konsep Permintaan dan Penawaran Ekonomi Saat mempelajari ekonomi pangan dan gizi pada konsep permintaan dan penawaran pastinya sudah tidak asing lagi bukan. Dalam konsep permintaan, terdapat dua variabel yang saling berhubungan, yaitu jumlah permintaan dan tingkat harga. Harga yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta, sedangkan waktu dianggap konstan. Ada pula yang disebut dengan istilah hukum penawaran. Hukum penawaran dapat diartikan, ketika semakin tinggi harga barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Nah nantinya aka nada kurva penawaran yang dapat bergeser karena faktor teknologi, harga input, jumlah penjual dan harapan. Di bab inilah nantinya kamu akan mempelajari beberapa hal, mulai mempelajari jenis-jenis permintaan, mempelajari hukum permintaan, faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran dan masih banyak lagi. Konsep Elastisitas Harga Ilmu ekonomi pangan dan gizi ternyata ada landasan dasar yang harus kamu tahu. Khususnya buat kamu yang memang fokus di jurusan ini. Di bab konsep elastisitas harga akan mempengaruhi beberapa perubahan variabel dari harga terhadap permintaan. Dimana hal ini seringkali tidak begitu diperhatikan oleh para mahasiswa. Setidaknya di bab ini kamu akan diajak mempelajari konsep elastisitas permintaan, elastisitas silang, elastisitas penawaran dan elastisitas silang. Jadi, meskipun ilmu ini mempelajari ilmu gizi, mahasiswa tetap dituntut untuk mempelajari landasan dan mampu merencanakan program pangan dan gizi. Tujuannya agar mahasiswa minimal bisa menganalisis program pangan dan gizi. Kelebihan buku yang diterbitkan Deepublish, di sini kamu akan mempelajari bagaimana konsep dan cara menghitung elastisitasnya loh. Karena ada rumus yang perlu kamu pahami pula. Kelebihan yang lain, buku ini dikemas menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan pastinya tidak membosankan. Perilaku Konsumen Masih di dunia ekonomi pangan dan gizi, di dalam buku ini kamu akan mempelajari pola perilaku konsumen. Ilmu yang mempelajari perilaku konsumen ini erat kaitannya dengan tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen menjadi ukuran untuk mengetahui kepuasan sekaligus dapat digunakan sebagai evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Tampaknya konsumen sepele, tetapi sangat penting. Oleh karena itu, di dalam buku ini kamu akan diajarkan beberapa aspek kepuasan konsumen. Aspek tersebut meliputi ketanggapan pelayanan, kecepatan transaksi, keberadaan pelayanan, profesionalisme dan kepuasan menyeluruh dengan jasa atau pelayanan. Di sana kamu juga akan mempelajari tentang ciri-ciri konsumen yang puas dengan pelayanan kamu. Apa saja dan bagaimana, kamu bisa mempelajari bukunya di bukunya. Kelebihan buku ini, diulas secara menyeluruh. Dan disana pun kamu akan mempelajari beberapa pendekatan perilaku konsumen marginal utility. Teori Biaya dan Harga Pangan – zat Gizi Ilmu ekonomi pangan dan gizi akan mengajak kamu untuk belajar teori biaya. Dimana teori ini akan mengajak kamu untuk mempelajari harga barang dan jasa yang diproduksi produsen. Nah, di sani, tahukah kamu jika teori lahirnya teori biaya ini sebagai landasan dan merencanakan program pangan dan gizi, serta dapat menganalisis program pangan dan gizi. Berbeda lagi di bab harga pangan zat gizi, di bab ini kamu pun akan mempelajari perencanaan biaya produk yang mempertimbangkan beberapa nilai gizi dan pangannya. Jadi mahasiswa yang mengambil di ekonomi pangan dan gizi ini diharapkan mampu melakukan analisis program pangan dan gizi. Ternyata ilmu hitung-hitungan dan rumus tidak hanya dipelajari dicabang ilmu matematika dan Fisika saja. Di ilmu ekonomi pangan dan gizi pun juga ada rumusnya. Nah, di sini pun kamu akan mempelajari beberapa rumus harga zat gizi dan masih banyak lainnya. Karena konteks ini adalah buku ajar, maka setiap akhir pembahasan setiap sub babnya, akan ada tes untuk mengukur seberapa tingkat pemahaman kamu. Kelebihan buku ini, nantinya kamu pun akan disediakan oleh kunci jawaban tes formatif. Dari contoh review buku di atas, jika masih penasaran dengan contoh review buku yang lain, kamu juga bisa cek di di sana ada banyak sekali pilihan dan contoh tentang review buku. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. Irukawa Elisa Artikel Terkait Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel 13 Cara Efektif Membaca Buku agar Waktu Lebih Efisien Ciri-Ciri Buku Ilmiah Berkualitas Pentingnya Literature Review dalam Pembuatan Jurnal
TanggungJawab Mutlak (SPTJM) terhadap penggunaan dana dan pencapaian luaran riset apabila riset didanai. 2) Penilaian substansi pada seleksi substansi dengan cara paparan didasarkan pada penilaian 4 (empat) aspek sebagai berikut: i. Kualitas riset, yang meliputi peta jalan riset dan kelayakan pelaksanaan riset; ii. Untuk menyusun laporan hasil pembacaan buku pengayaan nonfiksi, harus memuat beberapa hal. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. Identitas buku yang terdiri dari judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, kota terbit, jumlah, halaman, dan ukuran buku. Isi buku meliputi muatan informasi yang ada dalam buku. Informasi tersebut bisa didapatkan melalui rangkuman yang dapat dipertimbangkan melalui daftar isi atau judul-judul bab buku tersebut. Kelebihan buku dapat mencantumkan dari segi bahasa yang disajikan pada buku, ilustrasi yang ada pada buku, kesesuaian buku dengan usia pembaca, dan ukuran buku. Kekurangan buku dapat mencantumkan pendapat mengenai hal-hal yang membuat pembaca merasa tidak suka dengan beberapa hal dari buku tersebut. Simpulan berisi penilaian buku terhadap isi buku secara menyeluruh dan dapat berupa saran. Berdasarkan penjelasan tersebut, pernyataan yang tepat berkaitan dengan laporan pembacaan buku nonfiksi terdapat pada pernyataan nomor 2, 4, dan 5. Pernyataan 1 tidak tepat karena simpulan harus berisi penilaian secara menyeluruh, tidak hanya berisi kelebihan buku saja. Pernyataan 3 juga tidak tepat karena saat menyusun laporan pembacaan buku pengayaan nonfiksi tidak hanya fokus pada kekurangan buku saja, tetapi pada lima hal, yaitu identitas buku, isi buku, kelebihan buku, kekurangan buku, dan simpulan. Pernyataan 6 tidak tepat karena identitas buku harus terdiri dari judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, kota terbit, jumlah halaman, dan ukuran buku. Pernyataan 7 juga tidak tepat karena saat melaporkan bagian isi buku, rangkuman yang dibuat dapat dipertimbangkan dari judul-judul bab atau daftar isinya, tidak harus berdasarkan judul-judul bab dan daftar isi buku. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. Halini sangat memungkinkan beberapa KD terwakili oleh satu indikator sehingga tidak perlu setiap KD diuji pada penilaian tersebut. Pada contoh tabel diatas, cakupan materi yang diuji pada Penilaian Akhir Semester terdiri atas KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, dan KD 3.5. Laporan hasil belajar pada pada Penilaian Akhir Semester berdasarkan KDJanuary 14, 2022 1259 am . 9 min read Mereview buku menjadi salah satu kegiatan yang cukup menyenangkan bagi sebagian orang. Selain bisa mengetahui lebih dalam isi dari buku juga bisa berbagai informasi menarik. Namun perlu kamu tahu, cara mereview buku itu bukan perkara yang mudah lho. Selain kamu harus suka dengan kegiatan ini, ketelitian dalam pembuatan review juga jadi bahan pertimbangan penting orang lain yang membaca ulasan review kamu. Jadi sangat penting banget untuk diperhatikan kualitasnya ketika kamu akan mereview sebuah buku. Karena orang lain pasti akan gunakan hasil review kamu sebagai acuan untuk menilai buku tersebut. Harusnya, orang yang mereview buku itu adalah orang yang memang punya kapasitas khusus dan paham dengan baik isi dari buku yang ia review. Apa Itu Review Buku? Review buku adalah sebuah kegiatan meninjau dan memberikan penilaian pada sebuah buku dari sisi kualitas isi buku tersebut yang dilakukan secara ilmiah dan objektif. Review buku juga bisa disebut sebagai ulasan atau komentar seseorang akan kualitas dari isi buku yang di review. Siapa saja bisa melakukan reivew buku selama ia suka dengan kegiatan ini. Karena dalam penilaian buku tidak perlu ada bukti legalitas pendidikan. Meski dalam tingkat lanjut, kegiatan mereview buku ini harus dilakukan secara profesional dan orangnya harus punya kredibilitas yang memadai. Hal paling penting yang perlu dilakukan ketika mereview sebuah buku adalah objektif dan tidak berusaha untuk melihatnya dari sisi negatif dan kekurangan bukunya saja. Tapi bisa memberikan referensi dan pengetahuan tentang buku itu kepada pembaca. Syarat Agar Bisa Mereview Buku Setiap orang bisa mereview buku selama ia memenuhi syarat tertentu. Adapun syarat agar bisa mereview sebuah buku, di antaranya adalah Suka membaca bukuPunya pengetahuan tentang topik buku sejenisMenyelesaikan membaca bukuMembaca buku yang di review lebih dari 1 kaliMemahami isi keseluruhan bukuPengalaman membaca buku sejenisMemiliki media untuk terbitkan hasil review Minimal kamu punya kapasitas ini saja, maka kamu sudah bisa memberikan komentar atau review buku tersebut. Jika belum, sebaiknya jangan karena bersangkutan dengan reputasi pengarang buku dan kredibilitas kamu sebagai orang yang mereview. Struktur Review Buku Penulisan review buku dilakukan dengan menggunakan format khusus. Hal ini bertujuan agar memudahkan pembaca dalam membaca informasi yang kamu berikan. Format yang digunakan ini memang tidak baku. Kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan saja, namun elemennya jangan sampai kurang dari format review buku berikut Menuliskan Identitas BukuDaftar Isi & SinopsisHal-hal yang disukai dari isi bukuTeknik penulis dalam menuliskan bukuPenilaian terhadap bukuKesimpulan Pentingnya Mereview Buku Kamu mungkin tahu kan kalo apa pun itu bisa di review. Film ada tukang riviewnya, produk juga ada, nah begitu juga dengan buku. Review ini sangat penting lho, terutama bagi penulis dan penerbit buku itu sendiri. Paling pentingnya sih bagi penulis dan literasi bangsa ini. Nah kalo bagi orang yang mereview bukunya ada manfaatnya nggak? YA sudah tentu dong itu mah yang paling utama. Bagi kita yang mereview pun sudah pasti akan dapat banyak banget keuntungannya. 1. Memberikan Referensi Kepada Pembaca Dengan adanya hasil rewview, maka orang yang akan membaca buku tersebut bisa membaca reviewnya terlebih dahulu. Dengan demikian, mereka akan dapatkan referensi terbaik untuk memahami buku tersebut. 2. Sebagai Koreksi Bagi Penulis Penulis pun bisa mendapatkan manfaat dengan adanya review ini. Dia bisa tahu bagaimana karya tulisnya di mata orang lain yang mereview. Jika ada hal yang kurang baik, dia bisa memperbaikinya di karya lainnya. Ini akan sangat bermanfaat sekali bagi para penulis. 3. Menjadi Media Pengembangan Buku Review buku biasanya akan dipost di media tertentu. Nah, hal ini sangat bermanfaat bagi penulis dan juga penerbit lho. Karena hal ini bisa menjadi media promosi gratis untuk pengembangan buku kedepannya. Tentu dengan review ini ada banyak orang yang pasti akan tahu dengan buku yang di review. 4. Memperkuat Ingatan Bagi penulis sendiri, mereview buku itu memberikan manfaat yang banyak lho. Salah satunya, bisa memperkuat ingatan penulis. Karena kita akan baca tulisan dari keseluruhan buku dan juga mengingat setiap bagiannya agar bisa membuat review yang lengkap. 5. Meningkatkan Kemampuan Menulis Dengan melakukan review, secara tidak langsung kamu sedang mengasah kemampuan menulis. Kamu mencoba menyampaikan sebuah opini kamu tentang sebuah buku melalui tulisan. Jika kamu lakukan secara berulang dan rutin, maka tulisan kamu akan lebih bagus dan menarik. 6. Menjadi Dukungan Positif Bagi Penulis dan Penerbit Secar tidak langsung, ketika kamu mereview sebuah buku artinya kamu sudah mendukung dan bantu mengembangkan buku tersebut. Literasi Indonesia akan jauh lebih baik jika mayoritas orang melakukan hal yang sama. Cara Mereview Buku yang Benar Proses review buku tidak hanya mengupas bagian luar dari buku itu saja, tapi lebih kepada pembedahan isi dari buku. Menceritakan apa yang kamu temukan dari dalam buku adalah hal yang memang seharusnya kamu suguhkan kepada pembaca review. Banyak banget yang mereview buku namun hanya menampilkan bagian luar dari bukunya saja. Alhasil, ketika ada orang yang membaca review tersebut, mereka tidak bisa menemukan hal yang seharusnya mereka temukan. Bagian paling sering orang lakukan ketika mereview sebuah buku biasanya hanya membahas tentang alur, tokoh, karakter, plot, gaya bahasa saja. Sedangkan bagian topik, struktur, majas, juga unsur ekstrinsiknya jarang sekali di kupas dengan baik. Padahal pembaca butuh itu lho agar mereka bisa memahami lebih dalam dari apa yang kamu sampaikan dalam review buku tersebut. Agar bisa menghasilkan kualitas revivew yang bagus, kamu bisa ikuti langkah-langkah cara mereview buku seperti berikut 1. Tulis Bagian Penting Buku Ketika kamu mereview sebuah buku, jangan lupa untuk mencatat setiap bagian penting dari buku tersebut. Ini akan bantu mempermudah kamu nanti ketika akan menuliskan review. Meski kamu punya ingatan yang kuat, namun mencatat bagian penting dari buku adalah bagian yang paling penting. Tulis bagian isi buku yang menurut kamu paling menarik, jangan lupa tuliskan juga halamannya gar mudah saat kamu akan melihatnya lagiTuliskan hal yang membuat buku itu lebih menarik dari buku lainApa yang membedakan buku itu dengan buku lainTuliskan ciri khas buku tersebutTuliskan bagaimana perasaan kamu saat membaca buku tersebutTuliskan kutipan menarik jika ada, danLain-lain Hal-hal ini harus kamu tulis ketika kamu sedang membaca buku yang kamu review agar lebih akurat dan lebih mudah kamu buat review nantinya. 2. Telusuri Lebih dalam Tentang Buku dengan Pertanyaan 5W+1H Untuk memperdalam dan memperbanyak bahan untuk mereview buku tersebut, kamu tentu tidak hanya cukup dengan membuat catatan kecil saja. Coba deh kamu perkaya pengetahuan kamu tentang buku tersebut dengan menelusurinya lebih dalam dengan menggunakan pertanyaan 5W 1H seperti para wartawan untuk menemukan jawaban pasti dan akurat dari sebuah kasus. Apa? Apa relevansi dari buku tersebut dengan diri kamu dan masyarakat sekitar khususnya orang IndonesiaMengapa? Cari tahu apa alasan penulis memilih tema tersebut untuk dijadikan buku, temukan jawabannya secara spesifikKapan? Kapan buku tersebut diterbitkan dan kenapa harus tahun tersebutSiapa? Siapa orang yang menulis artikel tersebut dan apa latar belakang penulisDi mana? Cari tahu lokasi penulis dan di mana dia membuat buku tersebutBagaimana? Bagaimana proses saya menyampaikan isi dari buku ini kepada pembaca Tuliskan semua jawabannya dengan baik dan spesifik. 3. Komparasikan dengan Tulisan Sejenis Untuk memberikan data yang lebih lengkap, kamu mungkin butuh data tambahan untuk membuat review yang lebih bagus dan lengkap serta informatif. Kamu lakukan komparasi antara buku yang kamu baca tersebut dengan buku sejenis. Kamu bisa cari saja buku seperti ini di internet untuk dapatkan dengan lebih mudah. Cari informasi terkait pembahasan buku tersebut di internet, siapa tahu sudah ada yang pernah melakukan review buku tersebutBaca karya tulisan lain dari penulis yang samaCari tahu siapa editornya, kalo perlu ajak berbincangCari forum diskusi buku di media sosial 4. Tentukan Tempat Review yang Tepat Ini adalah bagian penting yang harus kamu perhatikan dari cara mereview buku. Tempat yang akan kamu gunakan untuk membuat review buku ini akan berpengaruh pada sudut pandang dan cara reviewnya. Di samping itu, setiap platform atau tempat review yang kamu pilih akan menentukan jenis konten dan cara penulisan reviewnya. Saya sendiri sih lebih suka melakukan review di blog saja, karena bisa berkreasi lebih bebas. Kamu mah bisa pakai media apa saja yang kamu mau. Jika kamu pilih platform yang berbeda, maka setidaknya yang akan kamu butuhkan kurang lebih seperti ini Review di media sosial Facebook, Instagra, Twitter, DLL Teks, Gambar dan VideoReview di situs blog Teks yang lebih panjang dengan penulisan yang lebih terbuka dan lengkap, video dan fotoReview melalui PodCast Script teks, audio, video jika perluReview melalui channel YouTube Video, script 5. Tuliskan Semua Bahan Review Jika tahapan 1-4 sudah selesai, maka langkah cara mereview buku berikutnya yang harus kamu lakukan YA tinggal menuliskan semua bahan tersebut menjadi sebuah data review yang lengkap dan informatif. Tuliskan dengan lengkap semua bahan tersebut hingga menjadi informasi yang bisa dicerna dengan baik oleh pembaca review nantinya. Tuliskan dulu identitas buku dan juga blurbKemudian ceritakan apa yang menarik dari buku tersebutCeritakan juga apa yang kurang menarik dari isi bukuTuliskan saran perbaikan agar jadi bahan masukan positif bagi penulisTuliskan kesimpulan atau ajakan untuk membaca buku tersebutTerakhir, beri penilaian terhadap buku tersebut bisa berupa rating bintang ataupun berupa angka Jika sudah tersusun dengan baik dan rapi, kamu harus baca ulang tulisan review kamu ini. Perhatikan lagi apakah ada bagian yang terlewat atau tidak. Cari tahu juga adakah bagian yang dilebih-lebihkan atau tidak. Pastikan sudah sesuai dengan fakta nyata di lapangan. Tempat Posting Hasil Review Buku Di atas sudah disinggung bahwa tempat menerbitkan buku ini penting diperhatikan. Karena akan menentukan jenis bahan yang akan kita kumpulkan. Beda media yang digunakan untuk mereview buku maka beda pula bahan yang akan kita gunakan. Walaupun secara garis besar pasti akan terpakai, namun persiapan dan pencarian materinya pasti berbeda-beda. Tempat yang bisa digunakan untuk publikasikan hasil review buku ini mulai dari blog pribadi, blog khusus review, Channel Youtube, Akun Facebook, Twitter, Instagram atau pun menggunakan Podcast. Semua tempat ini bisa kamu gunakan untuk menerbitkan hasil review buku kamu. Namun bahannya pasti berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa cara mereview buku itu dimulai dari analisa dan pencarian datanya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan penentuan tempat review yang tepat dan mulai tuliskan hasil reviewnya. Kamu bisa mulai dengan menuliskan identitas buku yang kamu review hingga kamu terbitkan di media yang sudah kamu pilih tadi. Semudah itu sebenarnya membuat review buku itu. Bagian tersulitnya adalah pada saat proses pengumpulan bahan dan data.
Berikutini termasuk hal-hal yang dibahas pada bagian isi resensi buku ilmiah, kecuali? sinopsis ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya keunggulan dan kelemahan buku rumusan kerangka buku dan penggunaan bahasa menilai hasil karya Jawaban: E. menilai hasil karya. Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini termasuk hal-hal yang dibahas padaEureka Pendidikan. Sebuah proses penilaian adalah sebuah proses justifikasi terhadap suatu objek yang dinilai. Dalam dunia pendidikan yang semuanya harus akuntabel, sebuah justifikasi harus didasari oleh suatu data dan harus memiliki tujuan. Justifikasi tanpa memberikan nilai edukasi tidak akan sesuai dengan tujuan dari pendidikan oleh karena suatu proses penilaian hendaknya bermakna lebih baik daripada sekedar mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Berdasarkan peran dari suatu proses penilaian maka penilaian dilakukan dengan mematuhi beberapa kaidah. Dalam sebuah proses penilaian ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar memberikan penilaian yang lebih bermakna dan otentik. Hal ini sangat diperlukan agar hasil dari penilaian dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam pendidikan dan berkaitan dengan objek yang dinilai. 1. Penentuan Tujuan Penilaian Sebuah proses penilaian harus dimulai dari tujuan dari sebuah penilaian dilakukan. Penilaian dalam dunia pendidikan tentunya memiliki makna lebih dari sekedar memberikan kategori kepada peserta didik dalam bentuk justifikasi. Sebuah proses harus didasari tujuan memberikan edukasi kepada peserta lebih dari sekedar melakukan pengukuran. Tujuan edukasi dari proses penilaian harus dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, guru dan pengambilan kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik. Setelah tujuan edukasi telah terpenuhi, sebuah penilaian dirancang untuk menilai suatu aspek yang hendak dinilai. Sebuah proses penilaian tanpa disertai nilai edukasi tidak lebih dari sebuah proses pengukuran dan pemberian kategori berdasarkan hasil pengukuran. 2. Penyusunan Kisi-kisi Rosiana 2013 menyatakan bahwa kisi-kisi penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Sebuah proses penilaian harus disesuaikan dengan proses yang diberikan selama proses pembelajaran, meskipun terdapat banyak nilai lebih yang didapatkan oleh peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran namun penilaian tanpa didasari tujuan dari proses pembelajaran akan menghasilkan penelitian yang bias. Langkah yang dilakukan dalam upaya menyesuaikan tujuan pembelajaran dan proses penilaian adalah menyusun kisi-kisi. Kisi kisi disusun untuk menunjukkan peta indikator yang mengindikasikan setiap aspek yang dibawakan dalam proses pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan dalam pemilihan indikator sebagai wakil-wakil yang aspek harus berimbang. Lebar dari kisi-kisi bergantung dari variabel yang ada pada tujuan pembelajaran. Penyusunan kisi-kisi juga harus disesuaikan dengan rasionalisasi waktu pelaksanaan pengambilan data dalam kasus ini pengukuran. Semakin banyak indikator yang ada maka semakin banyak juga waktu yang akan dibutuhkan untuk mengetahui eksitensi indikator pada objek peserta didik. 3. Perumusan Indikator Pencapaian Indikator pencapaian dikembangkan oleh pendidik berdasarkan KD mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut a. Rumusan indikator menggunakan kata kerja operasional. b. Tiap KD dikembangkan dua atau lebih indikator c. Tiap indikator dapat dibuat lebih dari satu butir instrumen. d. Indikator memiliki aspek manfaat atau terkait dengan kehidupan sehari-hari. 4. Penyusunan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penilaian meliputi tes dan nontes. Langkah-langkah penyusunan instrumen disesuaikan dengan karakteristik teknik dan bentuk butir instrumennya. a. Penyusunan tes tertulis Langkah – langkah menyusun tes tertulis adalah sebagai berikut. memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi, maupun bahasa; mengacu pada indikator pencapaian; memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, misalnya bentuk isian, uraian, pilihan ganda atau lainnya;membuat kunci jawaban dan/atau pedoman penskoran. b. Penyusunan pedoman observasi Langkah – langkah menyusun pedoman observasi adalah sebagai berikut. mengacu pada indikator pencapaian;mengidentifikasi perilaku atau langkah kegiatan yang diobservasi; menentukan model skala yang dipakai, yakni skala penilaian rating scale atau daftar cek check list;membuat rubrik atau pedoman penskoran. c. Penyusunan wawancara Langkah–langkah menyusun pedoman wawancara adalah sebagai berikut. Merumuskan tujuan kisi – kisi dan pedoman pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pernyaan yang diinginkan, untuk itu perlu diperhatikan kata – kata yang digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersikap defenitif. Melakukian uji coba untuk melihhat kelemahan – kelemhan pertanyaan yang disusun, sehingga dapat wawancara dalam situasu yang sebenarnya. d. Penyusunan penugasan Tugas Rumah/Proyek 1 mengacu pada indikator pencapaian; 2 mengacu pada jenis tugas yang dikerjakan; 3 membuat rubrik/pedoman penskoran. 5. Telaah Instrumen Instrumen penilaian yang telah disusun harus ditelaah terlebih dahulu sebelum diujikan. Telaah instrumen dalam bentuk tertulis, lisan, maupun perbuatan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. a. Telaah Instrumen Secara Kualitatif Analisis instrumen secara kualitatif dilakukan dengan menelaah atau mereviu instrumen penilaian yang telah dibuat. Pada tahap ini instrumen melalui validitas isi yang dilakukan oleh expert judment. Telaah secara kualitatif mencakup aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa. Mardapi 2007 137 menyatakan bahwa aspek materi berkaitan dengan substansi keilmuan dan tingkat berpikir yang terdapat dalam instrumen. Aspek konstruksi berkaitan dengan teknik penulisan instrumen dalam bentuk objektif ataupun non-objektif. Aspek bahasa berkaitan dengan tingkat komunikatif atau kejelasan hal yang ditanyakan dalam instrumen. Penelaah aspek-aspek tersebut adalah ahli yang memiliki pengetahuan tentang pembuatan instrumen yang baik. Selanjutnya, berdasarkan hasil telaah tersebut dilakukan revisi terhadap butir instrumen yang kurang baik. Hasil revisi setiap butir instrumen akan digunakan untuk ujicoba. b. Telaah Instrumen Secara Kuantitatif Analisis instrumen secara kuantitatif dimaksudkan untuk mencari bukti validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam analisis tersebut juga dihitung tingkat kesukaran dan daya beda butir soal. Dalam konteks penilaian acuan kriteria, analisis butir soal lebih diutamakan pada analisis daya serap peserta didik dan sensitivitas butir terhadap proses pembelajaran. Butir tes yang memenuhi syarat sebagai butir tes beracuan kriteria adalah butir yang tidak dapat dikerjakan sebelum proses pembelajaran tetapi berhasil dikerjakan peserta didik setelah proses pembelajaran. Indeks sensitivitas dapat dihitung dengan mencari selisih banyaknya peserta didik yang menjawab benar dalam tes akhir sesudah proses pembelajaran dan banyaknya jumlah peserta didik yang menjawab benar dalam tes awal kemudian dibagi jumlah seluruh peserta tes. 6. Pelaksanaan Penilaian Penilaian untuk mata pelajara IPA dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, penugasan, dan pengamatan dengan menggunakan instrumen yang sesuai dengan KI dan KD. Penilaian melalui ulangan dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau tes praktik tergantung pada karakteristik mata pelajaran. Penilaian harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang memungkinkan peserta didik menunjukkan kemampuan optimalnya. Untuk itu, penilaian harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian. Guru kelompok mata pelajaran juga bertanggungjawab pula menilai aspek afektif peserta didik, baik yang berkait dengan akhlak maupun kepribadian. Hasil penilaian terhadap akhlak peserta didik akan dijadikan pertimbangan pada saat guru mata pelajaran pendidikan agama menentukan nilai akhlak peserta didik untuk dilaporkan pada buku laporan pendidikan atau rapor. Demikian pula, hasil penilaian terhadap kepribadian peserta didik juga akan dijadikan pertimbangan pada saat guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk menentukan nilai kepribadian peserta didik untuk dilaporkan pada buku laporan pendidikan atau rapor. Untuk menilai akhlak peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas yang berkait antara lain dengan kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, dan hubungan sosial. Untuk menilai kepribadian peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan kepribadian seperti percaya diri, harga diri, motivasi diri, kompetisi, saling menghargai, dan kerjasama. PHPutih H 16 Januari 2022 03:21 Meresensi buku dapat dapat di artikan berikut ini kecuali A.memberikan penilaian terhadap bukuB.mengungkap kembali isi bukuC.menunjukan isi kelebihan dan kekurangan bukuD.menyandur dan mengubah isi buku dalam bentuk lain Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 593 1 Jawaban terverifikasi FS F. Siregar Telah tersedia secara lengkap Soal UKK/PAT Kelas 4 K13 Revisi 2019 Beserta Kunci Jawaban untuk membantu para rekan guru dalam mempersiapkan pertanyaantes uji Penilaian Akhir Tahun. Penilaian Akhir Tahun (PAT) dulunya biasa di sebut dengan UKK (Ujian Kenaikan Kelas), namun perlu diperhatikan bahwa perubahan signifikan hanya .